Warga Rusun Marunda Kembangkan Budidaya Lele
Setelah sukses mengembangkan sistem pertanian hidroponik, para penghuni rumah susun sewa (rusunawa) Marunda kini juga mencoba membudidayakan ikan lele di areal rusun tersebut,
Sayangnya kami belum memiliki pompa penyedot air agar budidaya maupun panen yang dilakukan hasilnya bisa maksimal
Sebanyak 10 kolam ikan lele yang terbuat menggunakan terpal terlihat di cluster A Blok Bandeng RT 01/10 Cilincing. Selama ini, warga memanfaatkan lahan kosong tersebut sebagai lokasi budidaya dalam beberala bulan terakhir. Untuk sementara, hasil panen ikan lele tersebut dikonsumsi para penghuni rusun.
Sayangnya, selama ini warga masih merasa kesulitan saat akan melakukan panen lantaran tidak memiliki pompa penyedot air. "Saat ini warga sedang melakukan budidaya ikan lele untuk konsumsi kami. Sayangnya kami belum memiliki pompa penyedot air agar budidaya maupun panen yang dilakukan hasilnya bisa maksimal," ujar Lestari (40), salah satu warga yang ikut membudidaya ikan lele di Rusun Marunda, Senin (18/8).
Jaktim Kembangkan Budidaya Jamur TiramSelain mesin pompa, warga juga membutuhkan pemasaran untuk memasarkan ikan lele hasil budidaya warga. Selama ini, selain dikonsumsi penghuni, hasil panen juga dijual dalam skala kecil ke pemilik warteg atau pengusaha warung pecel lele dengan harga jual Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu per kilogram.
Menanggapi hal ini, Kepala Sudin Peternakan, Perikanan dan Kelautan (P2K) Jakarta Utara, Sri Haryati mengatakan, pihaknya siap merealisasikan pompa penyedot air untuk warga rusun yang dialokasikan melalui Anggaran Biaya Tambahan (ABT).
Sedangkan untuk pemasaran, pihaknya sudah memfasilitasi dengan pembudidaya ikan lele di Kampung Rorotan, Cilincing.
"Untuk pompa tahun ini akan diadakan melalui ABT. Dan untuk membantu pemasaran kami sudah fasilitasi dengan pembudidaya yang ada di Kampung Rorotan," tandasnya.
Pihaknya, tambah Sri, telah memberikan 3.000 bibit ikan lele bagi warga Rusun Marunda.